beberapa peralatan yang kita beli atau dapat memerlukan sedikit usaha merakit sebelum peralatan tersebut bisa dipakai.
mulai dari kipas angin, blender, jemuran pakaian, baby walker, tempat tidur denny, kereta dorong denny, dll semuanya memerlukan dirakit terlebih dulu baru bisa dipakai.
cuma, betapa menyebalkannya ketika barang barang tersebut tidak disertai dengan manual perakitan, petunjuk perakitannya. ada sih barang yang menyertakan manual, tapi barang atau contoh gambar di manual tersebut berbeda dengan barang yang ada. walhasil ada beberapa spare part yang tercantum di [gambar] manual ternyata tidak ada di barang nyata nya, atau sebaliknya ada spare part yang tidak tercantum di [gambar] manual tapi ada di barang nyata nya.
walhasil ketika merakit, dibutuhkan waktu lebih karena harus mengimajinasikan bentuk barang jadinya berdasarkan gambar di kardus, atau harus mengarang bebas dimana sebaiknya spare part nya dipasang, apa harus vertikal atau horizontal, apa harus diselipin apa diluarnya aja.
ada sih beberapa manual yang menggunakan bahasa inggris, itu okelah gak perlu berbahasa indonesia. tapi mbo' ya jangan tulisan kanji/mandarin/katakana/hiragana ataupun berbahasa jerman/prancis/italy dunk! masa' gue mesti kursus dulu baru bisa masang barangnya 
lagi nonton transtv tadi malem, diacara tentang kosmetik ponds. gue kaget ketika melihat marcel menjadi pengisi acara nya.
karena beberapa waktu lalu gue membaca postingannya dee yang mengkritisi tentang relasi wajah putih dengan cantik.
memang dalam postingannya tersebut, dee sama sekali tidak menyinggung salah satu produk pemutih iklan, tapi gue simpulkan, itu adalah ponds. karena iklan itu lumayan menyedot perhatian, ditambah pula pake acara bersambung segala.
sebenernya gak ada relevansi nya antara opini dee dan tampilnya marcel di acara ponds tersebut. tapi hal tersebut menggelitik pikiran ngawur gue;
apakah gak ironis, istrinya mengkritik suatu hal yang diusung suatu produk, sementara suaminya malah menjadi pengisi acara untuk event produk tersebut?
tampaknya kehidupan pasangan dee dan marcel memang sudah sampai tahap bahwa opini personal harus dipisahkan dengan profesionalisme.
atau, kehidupan berdemokrasi dalam berumahtangga mereka sudah mencapai taraf dimana perbedaan opini tidak akan menjadi masalah personal.
salut!
yah, tapi hal itu sih mesti ditanyakan ke dee langsung sih untuk lebih benarnya. :P
semenjak kehadiran denny, gue selalu regular terbangun tengah malam dan dinihari untuk mempersiapkan dan memberikan susu formula buat dia.
nah ketika terjaga di tengah malam tersebut, gue selalu mendengar bunyi buyian regular.
bunyian tersebut antara lain bunyi dipukulnya tiang listrik oleh hansip yang ronda.
bunyi pukulan besi tiap jam menunjukkan o'clock.
lalu bunyian berikutnya adalah bunyi tereakan penjual makanan.
yang jadi pemikiran gue bukan tereakannya yang di fales-fals-in, tapi siapa customer nya? siapa pembeli makanan mereka ditengah malam dan dinihari?.
tukang sate, tukang nasi / mie goreng, tukang kue putu, dulu bahkan ada tukang sekoteng. segitunya mereka jualan dari sore menjelang malam, sampe entah selesai jam berapa..
apakah pembelinya banyak? apakah semakin malam semakin banyak?.
kalo mereka jualan di arena gaul macam sekitaran senayan, atau jakarta selatan sana mungkin gue masih gak heran. lagian didaerah sana juga ada penjual penjual lainnya seperti [seperti yang dibilang emha ainun nadjib] penjual daging satu ons.
lha, ini di daerah kampung gue, yang orangnya pada tidur.
salut juga ya, gue mah kalo suruh jualan tengah malem, yang ada mah ketakutan, sepi gitu lhoh!